Pages

Hidup Sehat kok Susah?

February 8, 2011


Siapa sih yang mau sakit? Ada ngga ya? Kalau memang ada, berarti saya jamin, orang itu adalah orang tidak waras, paling tidak dia adalah orang yang sedang mengalami patah hati. Ya, hampir 99 dari 100 orang pasti tidak ingin dirinya sakit. Itu berarti, 1 dari 100 orang sedang mengalami patah hati atau tidak waras. Oh, maaf, ini contoh kesimpulan yang salah. Jadi, intinya, hampir semua orang di dunia ini menginginkan dirinya selalu segar bugar, sehat jasmani rohani, lahiriah batiniah, tanpa kekurangan atau cacat sedikitpun.

Tapi, apakah Anda sudah mencoba merealisasikan keinginan Anda tersebut?. Sehat, bukanlah perkara yang gampang Anda miliki. Benar bukan?. Ini kok gaya bicara saya sudah seperti sales obat yakh?. Whateverlah, tapi siapa yang berani menentang pernyataan saya, jika dari 100 orang, tidak lebih dari 10 orang lebih sudah melakukan gaya hidup sehat?. Kalau Anda, termasuk golongan 10 orang atau 90 orangnya?

Yah, memang susah. Dalam hati mungkin Anda ingin bergaya hidup sehat, tetapi kenyataan di lapangan, tantangannya jauh lebih berat. Pernahkah Anda suatu waktu pernah berpikir untuk jogging di pagi hari, tetapi jangankan jogging yang Anda lakukan, bangun pagi pun susah dilaksanakan. Kalau saya pernah, sering malahan.


Pernahkah Anda suatu waktu pernah berpikir untuk makan empat sehat lima sempurna, tetapi ketika Anda di rumah makan, makanan yang Anda jumpai penuh dengan kandungan kolesterol?. Kalau saya, begitu ada gorengan, terlebih baru diangkat dari penggorengan, entah kenapa tangan langsung refleks begitu saja. Kalau Anda berumur 15 tahun keatas, coba saya tanya, apakah Anda sudah pernah makan mie instan? Saya yakin 99,99% jawaban Anda pasti iya, bener bukan??

Beberapa hari yang lalu, mungkin hampir semua manusia yang sering menonton berita, terlebih acara gosip, dikagetkan dengan berita meninggalnya aktor sekaligus anggota DPR, Adjie Massaid. Kabarnya, Adjie Massaid meninggal setelah futsal. Eh, jangan salah artikan, meninggalnya bukan karena futsal, tetapi setelah futsal itu, beliau terkena serangan jantung, dan akhirnya meninggal. Waktu itu, timeline twitter saya penuh akan "kicauan" orang-orang yang mengaku prihatin. Terlebih, hari itu pula, ayah dari Joshua Suherman juga dipanggil Yang Kuasa, dengan diagnosa yang sama.

Yang jadi pertanyaan, memang sekarang musimnya penyakit jantung ya? Jujur saja, begitu saya mendengar kabar itu, saya kaget. Langsung saja, dengan rasa keingintahuan saya yang besar, saya tanya mbah google, dan teman yang notabene adalah "calon dokter", bagaimana sih gejala-gejala penyakit jantung itu? Hasilnya? Ah, cari tahu sendiri lah. Masa saya kasih tahu juga. Yang jelas, penyakit jantung hanya punya waktu kritis 1 jam. Ingat, hanya 1 jam!!

Jadi, bagaimana mengantisipasinya? Gampang. Sekali lagi, hal itu gampang untuk diantisipasi. Hanya butuh dua hal, pertama adalah gaya hidup sehat, dan yang kedua, yang tak kalah penting adalah kekonsistenan. Jika Anda mempunyai dua hal itu, saya yakin Anda akan sehat dan terbebas dari penyakit jantung ataupun penyakit lainnya.

Hanya saja pertanyaannya, apakah mungkin kita hidup sehat tanpa asap rokok atau asap kendaraan di sekitar kita? Apakah mungkin bisa hidup sehat apabila bumi sudah banyak terkontaminasi? Entahlah, jika Anda ingin sehat, saya hanya punya saran, sering-seringlah berolahraga. Semoga membantu.

Yogyakarta, 9 Februari 2011, pukul 00.00 Waktu Indonesia bagian Kamar saya.
Ari Susena

Sumber gambar :
http://berita.balihita.com/wp-content/uploads/2010/03/Tips-Trik-Bersepeda-Tanjakan.jpg

http://matanews.com/wp-content/uploads/gorengan.jpg



1 comments:

Anonymous said...

Hidup sehat itu mudah, yang sulit itu gayanya. Karena banyak orang ingin hidup sehat tapi banyak gaya, harus ke gym lah, harus langganan itulah, inilah, makan buah2an mahal lah, sebenarnya mudah hanya dengan jaga pola makan dan olahrga seperti joging saja sudah cukup.

Post a Comment