Pages

See You Soon, Jogja!

January 26, 2014



Karena aku yakin perpisahan kita hanya untuk sementara.

Sedih juga ya meninggalkan kota yang udah didiemin selama hampir 7 tahun. Apalagi kotanya adalah Jogja. Jangankan yang 7 tahun, yang liburan semingguan di Jogja saja bisa merasakan pengen balik lagi, apalagi ini?. Yah, mau gimana lagi. Namanya juga tuntutan hidup. Ga mungkin juga tinggal di Jogja terus-terusan. Mungkin ding, siapa tau nanti ke depannya gimana? :)

Well, mulai hari ini, 26 Januari 2014, aku resmi jadi penghuni ibu kota. Tepatnya di Jakarta Selatan, lebih tepat lagi di Ragunan. Mungkin sekitar 3 bulan kedepan. Ngapain, Ri? *)

Janji itu pun terbayar lunas!

January 9, 2014

Perjalanan 17 jam yang melelahkan.

Ya, hari ini (9 Januari 2014), saya dengan sedikit nekad memberanikan diri untuk membayar nazar yang udah bertahun-tahun belum di bayar. Nazar untuk apa, ya itu hanya beberapa orang yang tahu. Dan nekadnya, nazar saya adalah nyepeda. Gampang sih! Ah, ngga juga. Soalnya nyepeda yang harus saya bayar lalui adalah dari Jogja menuju Cetho, Karanganyar.

Yap! Cetho..

Bagi yang sudah tahu gimana kondisi jalan dari Jogja menuju Cetho ini, ya diam aja lah ya. Saya ngga mau sombong. Yang jelas jauh dan ada tanjakan jahanam. Lha ini kamu sombong, Ri?. Mirip nyepeda Pekok sih. Terakhir saya ikut nyepeda Pekok itu adalah saat ke Laut Bekah, dimana berangkat jam 06.00 (yang akhirnya jamnya mengkaret 2 jam) dan sampai kost lagi 00.30 keesokan harinya. Waktu itu sih enak. Banyak orang yang emang "gila" dan tentunya ada guru tandem. Tapi sepertinya saya sudah ngga enak berani ngajakin mereka. Paling jawabannya: "wes pensiun". Mendadak juga sih...

Andai kuku itu tidak akan bertambah panjang, mungkin....

December 15, 2012

Satu minggu terakhir ini, gue dihadapkan suatu permasalahan. Bukan permasalahan hati, bukan permasalahan akademik, melainkan masalah di kaki gue

Sumber foto : health.ghiboo.com
Yap, kali ini gue harus mengikuti "operasi" pencabutan kuku kaki. Luka yang mungkin bagi sebagian besar orang akan sedikit mengernyitkan dahi ketika denger cerita langsung dari gue. Tapi, bagi gue, ini merupakan luka bodoh, cukup bodoh. Karena pada dasarnya, gue udah pernah mengalami luka seperti ini, kuku yang sama, dan dengan alasan yang sama. Kena standar motor.

Okey, gue anggap gue keledai.

"Udah kebiasaan, kalo mindahin motor hanya beberapa meter gue males melepaskan standar motor".  - sebuah alasan yang biasanya gue gunakan untuk menjadi pembenaran ketika berdebat.

Sekilas Cerita di dalam Kereta

September 24, 2012

Minggu, 8 Juli 2012 sekitar pukul 14.00 WIB, di dalam kereta jurusan Yogyakarta – Banyuwangi 
Aku duduk di hadapan sebuah keluarga.
Ada bapak, ibu dan 2 orang anaknya, putra dan putri. Si putri yang merupakan sang kakak, berumur sekitar 5-7 tahun, sedangkan sang adik, berumur sekitar 2-4 tahun. Pada suatu waktu, dengan perasaan bosan duduk di kereta sudah hampir 7 jam, aku pun memperhatikan tingkah laku mereka. Akhirnya, terdapatlah sebuah percakapan berikut. 

Sang Ibu : “Dek, tolong buang ini dong!”. 
Sang Ibu menyerahkan bungkus makanan yang sudah habis dimakan kepada putrinya. 
Sang anak : *mengambil bungkus makanan tadi dan membuangnya lewat jendela kereta*

Toloooong! Saya dikoyok!

April 13, 2011

"Menuntun sepeda dengan medan seperti ini wajar kok, Ri" - Mas Angga, SPSS -

Dalam hati saya, "Iya, emang wajar, tetapi kalau kalian nggowes sepeda tanpa turun sama sekali dari bawah sampai puncak, itu yang ga wajar"

Itulah sekelumit cerita tentang hari ini. Cerita tentang nasib seorang anak yang dikoyok beberapa guru tandem, walaupun saya pikir belum bisa menyamai ilmu tandemnya Om Bayu. Cerita tragis yang sangat mengharukan yang baru saja dialami oleh seorang anak ingusan, tanpa dosa, tetapi disiksa bagai dihukum cambuk. Mungkin lebih berat lagi.

Nyepi itu Sepi

March 5, 2011

Selamat Hari Raya Nyepi, Tahun Baru Saka 1933

Nyepi, adalah salah satu dari sekian banyak hari raya umat Hindu. Berdasarkan perhitungan kalender Bali, atau lebih dikenal dengan kalender Saka, hari raya Nyepi untuk tahun 2011 jatuh pada hari Sabtu, 5 Maret 2011. Dilihat dari kata, Nyepi berasal dari kata "Sepi", yang berarti ya sepi. Sepi disini mengandung arti banyak hal. Intinya satu, umat Hindu yang wajib merayakannya, haruslah berdiam diri, merefleksikan hal yang telah kita perbuat selama 1 tahun kebelakang.

Nyepi merupakan perayaan pergantian tahun baru Saka, yang tahun ini akan memasuki tahun ke 1933. Merayakan tahun baru? Ya, inilah perbedaannya dibanding dengan kalender-kalender lain. Disaat pergantian tahun kalender Masehi dirayakan dengan pesta kembang api, disaat pergantian tahun kalender Hijriah dihiasi dengan kumandang bedug, disaat pergantian tahun kalender Imlek ditandai dengan pesta lampion dan barongsai, umat Bali atau umat Hindu khususnya justru merayakan pergantian tahun kalender Saka dengan cara yang sangat berbeda.

Gowes Warung Ijo Pakem (Part 2)

February 8, 2011

Kunjungan SPSS ke Warung Ijo

Lho, kok belum apa-apa sudah part 2? Part 1-nya mana?

Eh, bukan tulisan yang kedua maksudnya, tetapi gowesnya baru yang kedua kali ke sini, ke Warung Ijo Pakem. Emang yang pertama kali kapan? Wah, sepertinya yang pertama kali tidak akan saya lupakan kok, masih inget dalam ingatan saya bagaimana rasanya pertama kalinya nyepeda, tetapi langsung di-koyok oleh sejumlah orang tidak bertanggung jawab, seperti Mas Aan, Mas Wijna, Kang Bayu, dan masih banyak tersangka lainnya. Bayangkan, untuk menuju Pakem, itu artinya Anda harus melewati sesuatu yang sebenarnya dihindari oleh sebagian besar pesepeda, terlebih untuk newbie, TANJAKAN!! Oh iya, saat pertama kali ke Pakem, ini adalah moment pertama bergabung dengan komunitas SPSS (Sabtu Pagi Sepeda Santai), walaupun waktu itu SPSS masih belum sebesar sekarang. Tanggalnya lupa, tetapi sekitar bulan November 2009.